Contoh Topologi Untuk Membedakan Core Layer, Distribution Layer dan Access Layer

Cisco 7200 Series Router dipilih sebagai core layer dengan prioritas WAN yang mempunyai high-performance pada Quality of Service-nya. Router yang masuk ke daalam kategori high-end untuk Customer Premises Equipment (CPE). Router ini dipilih karena mendukung berbagai kepadatan, kinerja juga persyaratan layanan.
Dedicated Router untuk Distribution Layer
Pada Distribution Layer, Cisco Catalyst 6500 Switch dapat diandalkan. Cisco Catalyst 6500 Router adalah Switch yang bekerja pada Layer 3 dan dapat mengatasi solusi Routing juga Virtual Switching. Switch ini dapat meningkatkan efisiensi operasional dan meminimalkan downtime. Switch ini pun mendukung Layer 3 Mulprotocol, menyediakan dukungan hardware untuk kelas enterprise dan penyedia layanan skala tabel routing serta mendukung IPv6 dengan kinerja tinggi, Sehingga dapat dipertimbangkan untuk ditempatkan di Distribution Layer.
Dedicated Router untuk Access Layer
Untuk Access Layer, Cisco 2600 Series Router dapat menangani solusi routing LAN maupun Inter-VLAN Routing. Model ini mempunyai kinerja dan performa sekuritas yang telah ditingkatkan, Router ini cukup mumpuni untuk ditempatkan di Access Layer
Kesimpulan
Menurut saya, pada topologi diatas sudah di bedakan mana core layer, distribution layer. dan access layer, jadi yang dimaksud dengan core layer adalah lapisan pada network yang paling atas menuju network yang lebih luas lalu pada distribution layer, ini adalah lapisan kedua setelah core layer ini juga disebut titik komunikasi antara core layer dan access layer fungsi dasarnya adalah routing lalu lapisan selanjutnya adalah access layer ini adalah Access Layer merupakan titik dimana Local -End User dapat masuk ke Jaringan. Layer ini juga dapat menerapkan access list atau filters untuk dapat mengoptimasi kinerja jaringan. Fungsi Access Layer :Shared bandwidth , Switched bandwidth , MAC layer filtering, Microsegmentation
0 komentar:
Posting Komentar