Laporan Spanning Tree Protocol

TUJUAN
- Mengetahui konsep Spanning Tree protocol
- Dapat mengkonfigurasi Spanning Tree Protocol pada Cisco Switch

PENDAHULUAN
Spanning Tree protocol adalah protokol yang berada di jaringan switch yang memungkinkan semua perangkat untuk berkomunikasi antara satu sama lain agar dapat mendeteksi dan mengelola redundant link dalam jaringan.

ALAT DAN BAHAN
- PC
- Aplikasi Packet Tracert

LANGKAH KERJA
- Buka aplikasi Packet Tracert lalu buat topologi seperti berikut


























- Skenario dari topologi tersebut adalah ketika PC2 berkomunikasi dengan PC7 akan
menggunakan jalur melalui SW2 --> SW3 --> SW4 --> SW5 --> SW7
- Berikan masing-masing host konfigurasi ip address dan netmask
- Konfigurasikan masing-masing switch yang akan dilalui
- KONFIGURASI PADA SWITCH2






















- KONFIGURASI PADA SWITCH3























- KONFIGURASI PADA SWITCH4























- KONFIGURASI PADA SWITCH5























- KONFIGURASI PADA SWITCH7






















Hasil

Instalasi WAN : GPS

Nama : Reinaldo J.H
Kelas : 3 TKJ A


cara menggunakan GPS (Garmin Vista)
  • Tekan tombol power pada perangkat GPS.
  • Untuk menandai lokasi dimana kita berada, tekan tombol mark.
  • Untuk memberi nama lokasi yang akan kita tandai tekantombol enter, lalu ketikkan nama yang akan diberikan.
  • Pilih OK, lalu tekan tombol enter.
  • Untuk melihat hasil lokasi yang telah kita masukkan, tekantombol find lalu pilih waypoints, tekan tombol enter.

Hasil

Lokasi : SMKN 1 CIMAHI

TKJ

S → 06˚54.077’

E →107˚32.326’

Ketinggian 741m

TBK

S → 06˚54.078’

E →107˚32.330’

Ketinggian 731m

Lapang 1

S → 06˚54.132’

E →107˚32.306’

Ketinggian 732m

Lapang Olahraga

S → 06˚54.097’

E →107˚32.374’

Ketinggian 733m

INSTIND

S → 06˚54.108’

E →107˚32.319’

Ketinggian 734m

Laporan VTP

Nama : Reinaldo J.H
Kelas : 3 TKJ A
- Diagnosa WAN -
TUJUAN

1. Dapat mengetahui tentang konsep VTP
2. Dapat Mengkonfigurasikan VTP pada simulator


PENDAHULUAN
VTP (VLAN Trunk Protocol) adalah protokol yang memberitahukan informasi tentang vlan-vlan yang ada dari satu switch ke switch yang lainnya. VTP memudahkan proses konfigurasi secara otomatis antar sesama switch. Bayangkan jika sebuah network memiliki puluhan switch yang saling terhubung. Setiap switch menggunakan minimal sebuah port yang ditempatkan pada satu vlan. VTP bekerja pada layer 2. VTP digunakan untuk menyambungkan beberapa vlan. VTP mendukung 1-1005 vlan. Kelebihan VTP salah satunya adalah hemat perangkat dan konsistensi konfigurasi.

ALAT DAN BAHAN
1. PC
2. Aplikasi simulator (Packet Tracert)

LANGKAH KERJA
1. Jalankan aplikasi Packet Tracert
2. Buat topologi




















3. Berikan setiah host ip address dan netmask sesuai dengan topologi
4. Konfigurasikan tiap switch
5. Berikan konfigurasi untuk membuat VLAN dan konfigurasi membuat mode trunk pada masing-masing switch














































6. Setelah semua konfigurasi dilakukan, lakukan uji koneksi dari tiap host ke host lain yang satu
vlan maupun ke vlan yang berbeda

Uji koneksi dari PC1 ke PC lain, PC1 hanya terhubung ke PC2 karena terdapat dalam satu vlan





























Uji koneksi dari PC2 ke PC lain, PC2 hanya terhubung ke PC1 karena terdapat dalam satu vlan




























Uji koneksi dari PC3 ke PC lain, PC3 hanya terhubung ke PC4 karena terdapat dalam satu vlan




























Uji koneksi dari PC4 ke PC lain, PC4 hanya terhubung ke PC3 karena terdapat dalam satu vlan




























KESIMPULAN
Dengan melakukan praktikum ini, kita dapat mengetahui bagaimana konsep dari VTP. Selain itu, kita juga dapat mengkonfigurasikan VTP dari aplikasi simulator.

Spanning Tree Protocol (STP) - Diagnisa WAN

Nama : Reinaldo J.H

Kelas : 3 TKJ A

Pra kbm - STP (Spanning Tree Protocol)

Spanning Tree Protocol atau yang sering disingkat dengan STP adalah link layer networ protocol yang menjamin tidak adanya loop dalam topologi dari banyak bridge/switch dalam LAN. STP ini berdasarkan pada sebuah algoritma yang ditemukan oleh Radia Perlman sewaktu bekerja untuk Digital Equipment Corporation. Dalam model OSI untuk jaringan komputer, STP ada di layer 2 OSI. Spanning tree memperbolehkan desain jaringan memiliki redundan links untuk membuat jalur backup otomatis jika sebuah link aktif gagal bekerja, tanpa adanya bahaya dari loop pada bridge/switch. Loop pada bridge/switch akan menghasilkan flooding pada network.

Spanning Tree Protocol ini didefenisikan pada IEEE Standard 802.1D. Seperti namanya, protokol ini membuat sebuah spanning tree dalam jaringan yang menghubungkan banyak bridge/switch ( biasanya Ethernet switches), dan menon-aktifkan links yang tidak termasuk dalam tree, meninggalkan satu jalur aktif antara dua buah jaringan.

Masalah umum yang bisa diatasi oleh Spanning Tree Protocol ini adalah broadcast storm. Broadcast storm menyebabkan banyak broadcast ( atau multicast atau unknown-destination unicast) pada loop yang ada di jaringan secara terus menerus. Hal ini akan menciptakan sebuah link yang tidak berguna (karena adanya link ganda antar bridge/switch) dan secara signifikan akan mempengaruhi performance dari komputer end-user karena terlalu banyak memproses broadcast yang ada.

Keuntungan dari spanning tree algoritma

Spanning tree algoritma sangat penting dalam implementasi bridge pada jaringan anda. Keuntungan nya adalah sebagai berikut:

  • Mengeliminir bridging loops
  • Memberikan jalur redundansi antara dua piranti
  • Recovery secara automatis dari suatu perubahan topology atau kegagalan bridge
  • Mengidentifikasikan jalur optimal antara dua piranti jaringan

Secara garis besar, Spanning Tree Protocol bekerja dengan cara :

1 . Menentukan root bridge.

Root bridge dari spanning tree adalah bridge dengan bridge ID terkecil (terendah). Tiap bridge mempunyai unique identifier (ID) dan sebuah priority number yang bisa dikonfigurasi. Untuk membandingkan dua bridge ID, priority number yang pertama kali dibandingkan. Jika priority number antara kedua bridge tersebut sama, maka yang akan dibandingkan selanjutnya adalah MAC addresses. Sebagai contoh, jika switches A (MAC=0000.0000.1111) dan B (MAC=0000.0000.2222) memiliki priority number yang sama, misalnya 10, maka switch A yang akan dipilih menjadi root bridge. Jika admin jaringan ingin switch B yang jadi root bridge, maka priority number switch B harus lebih kecil dari 10.

2 . Menentukan least cost paths ke root bridge.

Spanning tree yang sudah dihitung mempunyai properti yaitu pesan dari semua alat yang terkoneksi ke root bridge dengan pengunjungan (traverse) dengan cost jalur terendah, yaitu path dari alat ke root memiliki cost terendah dari semua paths dari alat ke root.Cost of traversing sebuah path adalah jumlah dari cost-cost dari segmen yang ada dalam path. Beda teknologi mempunya default cost yang berbeda untuk segmen-segmen jaringan. Administrator dapat memodifikasi cost untuk pengunjungan segment jaringan yang dirasa penting.

3 . Non-aktifkan root path lainnya.

Karena pada langkah diatas kita telah menentukan cost terendah untuk tiap path dari peralatan ke root bride, maka port yang aktif yang bukan root port diset menjadi blocked port. Kenapa di blok? Hal ini dilakukan untuk antisipasi jika root port tidak bisa bekerja dengan baik, maka port yang tadinya di blok akan di aktifkan dan kembali lagi untuk menentukan path baru.

Cara memilih Root Bridge

Bridge ID digunakan untuk memilih root bridge di dalam domain STP dan juga menentukan root port. ID ini panjangnya 8 byte dan mencakup baik priority maupun alamat MAC dari alat. Priority default pada semua alat yang menjalankan STP versi IEEE adalah 32.768.

Untuk menentukan root bridge, priority dari setiap bridge dikombinasikan dengan alamat MAC. Jika dua switch atau bridge ternyata memiliki nilai priority yang sama, maka alamat MAC menjadi penilai untuk memutuskan siapa yang memiliki ID yang terendah (yang juga terbaik). Contoh jika ada switch A dan B dan keduanya memiliki priority default yang sama yaitu 32.768, maka alamat MAC yang akan digunakan untuk penentuan. Jika alamat MAC switch A adalah 0000.0A00.1300 dan alamat MAC switch B adalah 0000.0A00.1315 maka switch A akan menjadi root bridge.

BPDU secara default dikirimkan setiap 2 detik, keluar dari semua port yang aktif pada sebuah bridge dan switch dengan bridge ID yang terendah dipilih sebagai root bridge. Kita dapat mengubah bridge ID dengan cara menurunkan prioritynya sehingga ia akan menjadi root bridge secara otomatis.

Cara memilih Designated Port

Jika lebih dari satu link dihubungkan ke root bridge maka cost dari port menjadi faktor yang di gunakan untuk menentukan port mana yang akan menjadi root port. Jadi untuk menentukan port yang akan digunakan untuk berkomunikasi dengan root bridge. Pertama harus memperhitungkan cost dari jalur tersebut. Cost dari STP adalah sebuah jalur total yang di akumulasi berdasarkan pada bandwidth yang tersedia pada tiap link.

Istilah dalam STP :

  • STP - Spanning Tree Protocol adalah sebuah protokol bridge yang menggunakan STA untuk menemukan link redundant (cadangan) secara dinamis dan menciptakan sebuah topologi database spanning-tree. Bridge bertukar pesan BPDU (bridge protocol data unit) dengan bridge lain untuk mendeteksi loop-loop dan kemudian menghilangkan loop-loop itu dengan cara mematikan interface-interface bridge yang dipilihnya.
  • Root Bridge adalah bridge dengan bridge ID terbaik. Dengan STP, kuncinya adalah agar semua switch di network memilih sebuah root bridge yang akan menjadi titik fokus di dalam network tersebut. Semua keputusan lain di network seperti port mana yang akan di blok dan port mana yang akan di tempatkan dalam mode fowarding.
  • BPDU semua switch bertukar informasi yang digunakan dalam pemilihan root switch, seperti halnya dalam konfigurasi selanjutnya dari network. Setiap switch membandingkan parameter-parameter dalam Bridge Protocol Data Unit (BPDU) yang mereka kirim ke satu tetangga dengan yang mereka peroleh dari tetangga lain.
  • Bridge ID adalah bagaimana STP mengidentifikasi semua switch dalam network. ID ini ditentukan oleh sebuah kombinasi dari apa yang disebut bridge priority (yang bernilai 32.768 secara default pada semua switchj Cisco) dan alamat MAC dasar. Bridge dengan bridge ID terendah akan menjadi root bridge dalam network.
  • Nonroot bridge adalah semua bridge yang bukan root bridge. Nonroot bridge bertukar BPDU dengan semua bridge dan mengupdate topologi database STP pada semua switch, mencegah loop-loop dan menyediakan sebuah cara bertahan terhadap kegagalan link.
  • Root port selalu merupakan link yang terhubung secara langsung ke root bridge atau jalur terpendek ke root bridge. Jika lebih dari satu link terhubung ke root bridge maka sebuah cost dari port ditentukan dengan mengecek bandwidth dari setiap link. Port dengan cost paling rendah menjadi root port. Jika banyak link memiliki cost yang sama maka bridge dengan bridge ID diumumkan yang lebih rendah akan di gunakan. Karena berbagai link dapat berasal dari alat yang sama, maka nomor port yang terendahlah yang akan digunakan.
  • Designated port adalah sebuah port yang telah ditentukan sebagai cost yang terbaik (cost lebih rendah) daripada port yang lain. Sebuah designated port akan ditandai sebagai sebuah fowarding port (port yang akan mem forward frame).
  • Port Cost menentukan kapan sebuah link dari beberapa link yang tersedia digunakan di antara dua switch dimana kedua port ini bukan root port. Cost dari sebuah link ditentukan oleh bandwidth dari link.
  • Nondesignated port adalah port dengan sebuah cost yang lebih tinggi daripada designated port, yang akan ditempatkan di mode blocking. Sebuah nondesignated port bukan sebuah fowarding port.
  • Fowarding port meneruskan atau memfoward frame.
  • Blocked port adalah port yang tidak meneruskan frame-frame, untuk menghindari loop-loop. Namun sebuah blocked port akan selalu mendengarkan frame.
Status Port Spanning Tree :

Delay propagasi dapat muncul ketika informasi protocol dilewatkan melalu sebuah switched LAN. Hasilnya, perubahan pada topology jaringan akan berlaku pada waktu yang berbeda dan tempat yang berbeda pula di jaringan yang menggunakan switch. Ketika port pada switch melakukan transisi langsung dari non-paritcipation pada stable topology menjadi forwading state, hal ini akan mengakibatkan data loops sementara. Port-port harus menunggu informasi topology yang baru untuk propagasi melalui switched LAN sebelum mulai berubah ke forward frames. Port-port juga harus menunggu frame lifetime habis yang telah diteruskan menggunakan topology yang lama.

  • Blocking (memblok) sebuah port yang di block tidak akan meneruskan frame, ia hanya mendengarkan BPDU-BPDU. Tujuan dari status blocking adalah untuk mencegah penggunaan jalur yang mengakibatkan loop. Semua port secara default berada dalam status blocking ketika switch dinyalakan.
  • Listening (mendengar) port mendengar BPDU untuk memastikan tidak ada loop yang terjadi pada network sebelum mengirimkan frame data. Sebuah port yang berada dalam status listening mempersiapkan diri untuk memfoward frame data tanpa mengisi tabel alamat MAC.
  • Learning (mempelajari) port switch mendengarkan BPDU dan mempelajari semua jalur di network switch. Sebuah port dalam status learning mengisi tabel alamat MAC tetapi tidak memfoward frame data.
  • Fowarding (mem foward) port mengirimkan dan menerima semua frame data pada port bridge. Jika port masih sebuah designated port atau root port yang berada pada akhir dari status learning maka ia akan masuk ke status ini.
  • Disabled (tidak aktif) sebuah port dalam status disabled (secara administratif) tidak berpatisipasi dalam melakukan fowarding terhadap frame ataupun dalam STP. Sebuah port dalam status disabled berarti tidak bekerja secara virtual.
Pergerakan dari 5 state diatas adalah :
- initialization to blocking
- blocking to listening or to disabled
- listening to learning or to disabled
- learning to forwarding or to disabled
- forwarding to disabled


Ilustrasi untuk lebih memperjelas perubahan port dari satu status ke status lain dapat dilihat pada gambar :

Status pada port bisa di ubah menggunakan management software. Ketika Spanning Tree Protocol diaktifkan, tiap switch pada jaringan berubah dari blocking state dan state transisi dari learning dan listening saat switch dihidupkan. Jika dikonfigurasi dengan baik, port-port akan secara stabil menjadi status forwading ataupun status blocking.


Ketika sebuah post ditentukan sebagai forwarding state oleh algoritma spanning tree, maka akan terjadi :


-Port berada pada listening state ketika port ini menunggu informasi protocol yang menyuruh port tersebut
harus pindah menjadi blocking state.


-Port menunggu expiration of a protocol timer yang akan memindahkan status port menjadi learning state.


-Saat berada di learning state, port kembali menahan frame forwarding sesaat setelah mempelajari informasi
dari lokasi station untuk forwarding database.


-Expiration dari sebuah protocol timer mengubah port menjadi forwarding state, dimana learning dan
forwarding diaktifkan.

STP OPERASI

Sebelum Anda mengkonfigurasi STP, pilih sebuah saklar untuk menjadi root dari spanning tree. Switch ini tidak perlu saklar yang paling kuat, tetapi memilih yang paling terpusat mengaktifkan jaringan. Semua aliran data di jaringan dari perspektif switch ini. Juga, pilih yang paling terganggu switch dalam jaringan. Switch tulang punggung sering berfungsi sebagai akar pohon spanning karena switch ini biasanya tidak terhubung ke stasiun akhir. Juga, bergerak dan perubahan di dalam jaringan kecil kemungkinannya untuk mempengaruhi switch ini.

Setelah Anda memutuskan beralih akar, mengatur variabel yang sesuai untuk memilih beralih sebagai root switch. Satu-satunya variabel yang Anda harus mengatur prioritas adalah jembatan. Jika saklar memiliki jembatan prioritas yang lebih rendah dari semua switch yang lain, yang lain secara otomatis memilih switch saklar switch sebagai akar.

ATURAN OPERASI

Bagian ini berisi daftar aturan untuk bagaimana STP bekerja. Ketika switch pertama muncul, mereka memulai proses seleksi saklar akar. Setiap saklar mengirimkan sebuah BPDU ke terhubung langsung beralih pada basis per-VLAN. Ketika keluar BPDU melalui jaringan, setiap switch membandingkan BPDU bahwa saklar mengirim ke BPDU bahwa beralih menerima dari para tetangga. Saklar-saklar yang kemudian setuju saklar saklar root. Saklar dengan jembatan terendah ID dalam jaringan memenangkan proses pemilihan ini.

Catatan: Ingat bahwa salah satu saklar akar diidentifikasi per-VLAN. Setelah beralih akar identifikasi, dalam switch mematuhi aturan-aturan ini:

  • STP Peraturan 1-Semua port switch akar harus dalam modus forwarding.

Catatan: Pada beberapa sudut kasus, yang melibatkan diri dilingkarkan port, ada pengecualian dari aturan ini.

Selanjutnya, setiap beralih menentukan jalur terbaik untuk sampai ke akar. The switch menentukan jalan ini dengan perbandingan informasi dalam semua BPDUs bahwa switch terima pada semua port. Switch menggunakan port dengan sedikitnya jumlah informasi dalam BPDU untuk bisa sampai ke akar beralih; pelabuhan dengan jumlah yang paling sedikit informasi dalam adalah akar BPDU pelabuhan. Setelah menentukan root switch port, switch hasil untuk memerintah 2.

  • STP Peraturan 2-port root harus diatur ke modus forwarding.

Selain itu, switch pada masing-masing segmen LAN berkomunikasi satu sama lain untuk menentukan mana yang terbaik untuk beralih menggunakan untuk memindahkan data dari segmen ke jembatan akar. Switch ini disebut saklar yang ditunjuk.

  • STP Peraturan 3-Dalam satu segmen LAN, pelabuhan yang ditunjuk saklar yang terhubung ke LAN segmen harus ditempatkan dalam modus forwarding.
  • STP Peraturan 4-Semua pelabuhan lain di semua switch (VLAN-spesifik) harus ditempatkan dalam modus blocking. Aturan hanya berlaku untuk pelabuhan-pelabuhan yang menghubungkan jembatan lain atau switch. STP tidak mempengaruhi port yang terhubung ke workstation atau PC. Pelabuhan ini tetap diteruskan.

Catatan: penambahan atau penghapusan STP VLAN ketika dijalankan di dalam per-VLAN spanning tree (PVST / PVST +) modus memicu recalculation spanning tree untuk contoh VLAN dan lalu lintas terganggu hanya untuk VLAN. VLAN yang lain bagian dari sebuah link batang dapat meneruskan lalu lintas normal. Penambahan atau pengangkatan VLAN untuk Multiple Spanning Tree (MST) contoh yang ada memicu recalculation spanning tree untuk contoh dan lalu lintas terganggu untuk semua bagian VLAN yang MST misalnya.

Catatan: Secara default, spanning tree berjalan pada setiap port. Spanning tree fitur yang tidak dapat dimatikan dalam switch pada basis per-port basis. Meskipun tidak disarankan, Anda dapat menonaktifkan STP pada VLAN per-dasar, atau secara global pada saklar. Sangat hati-hati harus dilakukan setiap kali Anda menonaktifkan spanning tree karena hal ini menciptakan Layer 2 loop dalam jaringan.

Nama : Reinaldo J.H
Kelas : 3 TKJ A
Site Survey

Site survey adalah sebuah teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengambil data untuk keperluan instalasi. Adapun data – data yang diperoleh dari hasil analisa adalah sebagai berikut :

1) Kondisi dan keadaan di sekitar, seperti halangan dan lokasi yang untuk mendirikan tower / pipa galvanis

2) Ketinggian lokasi dari permukaan tanah, jarak dan sudut ke BTS yang diukur dengan alat GPS ( Global Positioning System ), sehingga dapat diperoleh ketinggian tower / pipa galvanis yang diperlukan.

3) Jenis radio wireless, antenna dan channel yang digunakan.

Adapun analisa yang paling penting dalam site survey adalah LoS ( Line of Sigth ) yaitu sebuah zona garis penghubung antara penerima dengan pengirim link / sinyal. Setelah di lokasi di mark dengan GPS, kemudian di upload ke software peta permukaan tanah dunia contoh Global Mapper

Survei situs penilaian cakupan sinyal per setiap jalur akses dalam bangunan tertentu. Hal itu menegaskan dengan klien cakupan 100% pada sinyal tertentu menjamin karyawan tidak akan memiliki masalah dengan pengiriman paket di jaringan nirkabel. Setiap struktur bangunan akan memiliki desain yang menentukan karakteristik sinyal. Yang paling sering masalah yang mengakibatkan masalah dengan penurunan sinyal nirkabel termasuk air, logam, bangunan kontur dan perangkat yang memancarkan gangguan elektro-magnetik. Beberapa jalur akses dapat mengirim pola memperluas cakupan 100-170 kaki sementara beberapa akan memancarkan sinyal 50 meter dengan karakteristik yang sama.
Desain struktur bangunan memiliki banyak hubungannya dengan itu.
Berikut ini adalah gambaran tentang proses survei situs:
1) Diskusikan Sinyal / Kebisingan dan Data Rate dengan Klien
2) Mendapatkan Rencana Lantai
3) Survey Bangunan Memperhatikan Signal dan Cakupan
4) Dokumen Penempatan Akses Point
Apa yang kemudian sinyal diterima? Sinyal untuk pemisahan kebisingan sekitar 20-25 dBm pada 54 Mbps adalah minimum dengan desain paling. Survei situs perangkat lunak mengukur sinyal 75 dBm kebisingan kontinyu dan 95 dBm (75/95) akan cukup untuk memiliki karyawan terhubung dan mengirim paket dengan tingkat pelayanan yang sama sebagai klien kabel. Sebagai melemahkan sinyal menjadi lebih sulit untuk membedakan antara sinyal 80 dBm dan 95 dBm kebisingan (80/95). Ada sedikit pemisahan antara sinyal dan kebisingan membuat sulit untuk mendeteksi sinyal. Ini adalah kontra intuitif bahwa jumlah yang lebih besar adalah sinyal lemah namun kunci dengan sinyal dan pengukuran kebisingan sinyal adalah angka negatif dan karenanya nilai yang lebih rendah adalah bilangan yang lebih besar. Diskusikan dengan klien apa klien adaptor khusus, standar 802.11a/b/g wireless dan data rate mereka akan menerapkan dan survei dengan itu. Menyebarkan standar 802.11a tidak memerlukan sebuah survei terpisah jika Anda menerapkan dual band dan mengamati dengan 802.11g. Beberapa perusahaan dengan tuntutan bandwidth yang lebih tinggi akan meningkatkan cakupan sel dengan survei 802.11a terpisah. Hal ini bukan sebagai biaya yang efektif dengan jalur akses tambahan dikerahkan per cakupan sel. Mengkonfigurasi jalur akses dengan protokol 802.11a/b/g dipilih, daya pancar dan data rate. Mengatur data rate dan mengirimkan kekuatan adaptor klien untuk maksimum selama survei.
Survei tapak bangunan melibatkan berjalan-jalan dengan laptop di kereta powered dikonfigurasi dengan adaptor klien nirkabel Cisco dan Cisco Aironet Desktop Utility (ADU). Perangkat lunak ini adalah utilitas yang tersedia dengan adaptor Cisco klien. Jalur akses Cisco ditempatkan di suatu tempat tertentu di langit-langit di atas genteng atau langit-langit, dinding, desktop atau bilik dan cakupan sinyal pengukuran dicatat. Jalur akses yang akan dipindahkan sampai cakupan yang optimal terjadi untuk sel tersebut. Pilih modus Adu aktif untuk memeriksa data rate, status link dan kesalahan sementara survei. Cakupan sel dapat ditransfer ke lantai rencana gambar Visio dengan penempatan akses khusus dan batas-batas sinyal. Jalur akses dipindahkan sekitar sampai seluruh gedung dipetakan. Kekuatan sinyal minimum yang harus dicatat per sel cakupan. Jadi, secara spesifik mungkin seperti yang disebutkan mana jalur akses harus diterapkan. Beberapa klien akan punya rencana lantai yang membuat survei situs jauh lebih mudah untuk mendokumentasikan cakupan. Scan setiap rencana lantai sebagai gambar Visio mencatat penempatan tertentu jalur akses dan pengalihan saluran.
peta Anda akan memiliki beberapa tumpang tindih cakupan yang tidak perhatian. Anda harus menetapkan saluran yang tidak tumpang tindih dengan sel tetangga dan karyawan tidak akan memiliki masalah dengan gangguan saluran. Seperti yang disebutkan di 802.11b dan 802.11g standar nirkabel menggunakan band frekuensi 2,4 GHz yang dapat menimbulkan gangguan Namun ada 3 non-overlapping channel (1, 6 dan 11) yang dapat diberikan. Sebagai contoh bangunan Anda harus memiliki lantai utama dengan 17 kamar dan setiap jalur akses mencakup 3 kamar menggunakan saluran tugas berikut:
AP1 Channel 1 Kamar 1-3
Channel AP2 6 ruangan 4-6
AP3 Channel 11 Kamar 7-9
AP4 Channel 1 Kamar 10-12
AP5 Channel 6 Kamar 13-15
AP6 saluran 11 Kamar 16-17
Dalam beberapa kasus Anda mungkin sinyal telah overrun antara AP2 dan AP5 dengan bentuk desain bangunan tertentu. Penurunan daya pancar dari 100 mW sampai 20 mW pada salah satu atau kedua titik akses dan mengkonfirmasi kekuatan sinyal masih diterima di kamar-kamar. Jika pengaturan penurunan daya pancar tidak memungkinkan untuk cakupan yang sama, posisi perubahan jalur akses, menerapkan jalur akses tambahan di watt menurun atau antena eksternal. survei Situs mengambil trial and error beberapa tahu di mana jangkauan sinyal mungkin akan terjadi. Anda akan tahu setelah melakukan beberapa pengujian awal di sebuah bangunan khusus apa cakupan yang diharapkan. Berjalan dengan laptop ketika memulai dan mendapatkan beberapa pemahaman tentang pola sinyal. Sinyal menyerbu sering dapat terjadi di luar gedung sehingga merugikan keamanan dengan hacker di jalan. Survei situs tidak harus mengkonfirmasikan sinyal dibanjiri jalur akses daya pancar diminimalkan.
Multi-lantai bangunan akan memiliki beberapa jalur akses yang akan mengirimkan sinyal di beberapa lantai. Anda dapat saja penggunaan jalur akses yang lebih sedikit harus menutup jalur akses yang lantai atau penurunan daya pancar dan menetapkan saluran yang tidak tumpang tindih seperti yang dibahas. Masalah dengan sinyal overrun adalah kekhawatiran di mana jalur akses mencakup beberapa lantai dan tidak semua dari sebuah kamar di lantai lain. Anda ingin akses poin spasi dengan cakupan sinyal yang tepat dan minim tumpang tindih. Sekali lagi bangunan tersebut dapat memungkinkan untuk jalur akses untuk menutup lantai satu atau 2 lantai dengan kekuatan sinyal yang diperlukan di mana-mana. Haruskah lantai ketiga ada Anda dapat menyebarkan di lantai itu. Lantai pertama dan kedua akan mempunyai titik akses di lantai pertama. Menyebarkan di lantai dua akan menyebabkan sinyal tumpang tindih. Itu bukan merupakan masalah dengan saluran tidak tumpang tindih, namun klien dengan roaming cepat harus diasosiasikan dengan jalur akses terdekat. Memiliki jalur akses di lantai kedua dan ketiga dapat menyebabkan beberapa klien di lantai tiga untuk memilih jalur akses lantai dua atas memanfaatkan dan penurunan kinerja.
Klien mengirimkan sinyal dan memilih jalur akses yang terdekat dengan sinyal terbaik, angka yang lebih rendah dari klien dan pengaturan keamanan yang sesuai. Sebuah negosiasi antara titik akses dan adaptor klien terjadi dan data dikirim pada tingkat tertinggi didukung tersedia. Peta cakupan dengan penempatan jalur akses harus spesifik mungkin selama survei yang menggambarkan penempatan jalur akses. Menyebarkan semua jalur akses dan konektivitas uji. Dengan akses semua poin transmisi kemungkinan terjadi gangguan dan untuk desain dapat dimodifikasi sebelum penempatan. Sinyal menyerbu luar dapat diuji mengkonfirmasikan sinyal tetap dalam batas-batas dinding dan tidak ada akses dari jalan. Spektrum analisa dapat digunakan selama survei situs atau setelah memeriksa frekuensi dengan gangguan dan sumber mungkin. Mendefinisikan rencana tes keamanan adalah ide yang baik setelah menyebarkan jalur akses.
Cisco tidak memiliki nirkabel yang tersedia di luar jembatan yang menghubungkan bangunan dengan saling berhadapan. Ada sebuah survei yang terlibat dengan mengerahkan jembatan yang menganggap rugi rugi lintasan dengan sinyal ditransmisikan dan bagaimana masalah lingkungan hidup seperti angin dan hujan akan mempengaruhi data yang dikirimkan.

Pra KBM - NOC

Nama : Reinaldo J.H
Kelas : 3 TKJ -A


NOC (Network Operations Center) adalah suatu gabungan dari beberapa jaringan yang bertanggung jawab terhadap komunikasi terus menerus dalam jaringan. NOC dapat berada baik di dalam kampus perusahaan atau di lokasi eksternal. bisnis yang lebih kecil dan organisasi sering memiliki NOC internal, di mana teknisi lokal mengelola dan memonitor server. perusahaan besar mungkin memiliki setup NOC di lokasi yang dikembangkan secara khusus untuk peralatan rumah server.

NOC dirancang untuk menyediakan tempat aman dari debu, dengan pendinginan dengan baik dari batere dan inverter. NOC dibangun menggunakan metode alami dan dibuat dari bahan-bahan lokal yang tersedia. Bangunan terdiri dari empat kamar: ruang penyimpanan batere, ruang server, ruang kerja dan ruang untuk penyimpanan peralatan.

Sementara NOC digunakan oleh semua perusahaan hosting Web dan ISP , mereka juga berguna untuk perusahaan jasa yang tidak terkait ke Internet. Banyak perusahaan menggunakan NOC untuk mengelola komunikasi internal, mengelola karyawan account e-mail, dan data cadangan.Karena memelihara koneksi internet sangat penting untuk kebanyakan bisnis saat ini, kebanyakan NOC dimonitor 24 / 7, dengan pemberitahuan otomatis yang memberitahu teknisi ketika server atau koneksi jaringan ke bawah.

Organisasi besar dapat beroperasi lebih dari satu NOC, baik untuk mengelola jaringan yang berbeda atau untuk menyediakan geografis redudansi dalam hal di satu tempat yang tidak tersedia atau offline.

Network Operation Center mempunyai tugas sebagai berikut:
  1. Instalasi, pemeliharaan, dan monitoring jaringan komputer (backbone, intranet, internet, wireless)
  2. Layanan akses dan koneksi internet
  3. Bandwidth management and policy
  4. Pemberdayaan layanan INHERENT
  5. Pengukuran kinerja layanan intranet dan internet (internet usage)
  6. Trouble shooting, risk assessment, & DRP
  7. Inventory check list fasilitas jaringan komputer dan komunikasi data
NOC bertanggung jawab untuk memantau jaringan untuk alarm atau kondisi tertentu yang memerlukan perhatian khusus untuk menghindari dampak pada kinerja jaringan. Sebagai contoh, dalam telekomunikasi lingkungan, NOC bertanggung jawab untuk memantau atas kegagalan listrik, alarm jalur komunikasi (seperti kesalahan bit , framing kesalahan, kesalahan coding baris, dan sirkuit ke bawah) dan masalah kinerja lain yang dapat mempengaruhi jaringan. menganalisis masalah NOC, melakukan pemecahan masalah, berkomunikasi dengan teknisi situs dan NOC lainnya, dan masalah melacak melalui resolusi. Jika perlu, NOC meningkat masalah kepada personil yang tepat. Untuk kondisi parah yang tidak mungkin untuk mengantisipasi - seperti listrik atau kabel serat optik cut - NOC memiliki prosedur di tempat untuk segera menghubungi teknisi untuk memperbaiki masalah.
Nama : Reinaldo J.H
Kelas : 3 TKJ -A


NOC (Network Operations Center) adalah suatu gabungan dari beberapa jaringan yang bertanggung jawab terhadap komunikasi terus menerus dalam jaringan. NOC dapat berada baik di dalam kampus perusahaan atau di lokasi eksternal. bisnis yang lebih kecil dan organisasi sering memiliki NOC internal, di mana teknisi lokal mengelola dan memonitor server. perusahaan besar mungkin memiliki setup NOC di lokasi yang dikembangkan secara khusus untuk peralatan rumah server.

NOC dirancang untuk menyediakan tempat aman dari debu, dengan pendinginan dengan baik dari batere dan inverter. NOC dibangun menggunakan metode alami dan dibuat dari bahan-bahan lokal yang tersedia. Bangunan terdiri dari empat kamar: ruang penyimpanan batere, ruang server, ruang kerja dan ruang untuk penyimpanan peralatan.

Sementara NOC digunakan oleh semua perusahaan hosting Web dan ISP , mereka juga berguna untuk perusahaan jasa yang tidak terkait ke Internet. Banyak perusahaan menggunakan NOC untuk mengelola komunikasi internal, mengelola karyawan account e-mail, dan data cadangan.Karena memelihara koneksi internet sangat penting untuk kebanyakan bisnis saat ini, kebanyakan NOC dimonitor 24 / 7, dengan pemberitahuan otomatis yang memberitahu teknisi ketika server atau koneksi jaringan ke bawah.

Organisasi besar dapat beroperasi lebih dari satu NOC, baik untuk mengelola jaringan yang berbeda atau untuk menyediakan geografis redudansi dalam hal di satu tempat yang tidak tersedia atau offline.

Network Operation Center mempunyai tugas sebagai berikut:
  1. Instalasi, pemeliharaan, dan monitoring jaringan komputer (backbone, intranet, internet, wireless)
  2. Layanan akses dan koneksi internet
  3. Bandwidth management and policy
  4. Pemberdayaan layanan INHERENT
  5. Pengukuran kinerja layanan intranet dan internet (internet usage)
  6. Trouble shooting, risk assessment, & DRP
  7. Inventory check list fasilitas jaringan komputer dan komunikasi data
NOC bertanggung jawab untuk memantau jaringan untuk alarm atau kondisi tertentu yang memerlukan perhatian khusus untuk menghindari dampak pada kinerja jaringan. Sebagai contoh, dalam telekomunikasi lingkungan, NOC bertanggung jawab untuk memantau atas kegagalan listrik, alarm jalur komunikasi (seperti kesalahan bit , framing kesalahan, kesalahan coding baris, dan sirkuit ke bawah) dan masalah kinerja lain yang dapat mempengaruhi jaringan. menganalisis masalah NOC, melakukan pemecahan masalah, berkomunikasi dengan teknisi situs dan NOC lainnya, dan masalah melacak melalui resolusi. Jika perlu, NOC meningkat masalah kepada personil yang tepat. Untuk kondisi parah yang tidak mungkin untuk mengantisipasi - seperti listrik atau kabel serat optik cut - NOC memiliki prosedur di tempat untuk segera menghubungi teknisi untuk memperbaiki masalah.
Nama : Reinaldo J.H
Kelas : 3 TKJ -A
PRA-KBM NOC
(NETWORK OPERATING CENTER)


NOC (Network Operations Center) adalah suatu gabungan dari beberapa jaringan yang bertanggung jawab terhadap komunikasi terus menerus dalam jaringan. NOC dapat berada baik di dalam kampus perusahaan atau di lokasi eksternal. bisnis yang lebih kecil dan organisasi sering memiliki NOC internal, di mana teknisi lokal mengelola dan memonitor server. perusahaan besar mungkin memiliki setup NOC di lokasi yang dikembangkan secara khusus untuk peralatan rumah server.

NOC dirancang untuk menyediakan tempat aman dari debu, dengan pendinginan dengan baik dari batere dan inverter. NOC dibangun menggunakan metode alami dan dibuat dari bahan-bahan lokal yang tersedia. Bangunan terdiri dari empat kamar: ruang penyimpanan batere, ruang server, ruang kerja dan ruang untuk penyimpanan peralatan.

Sementara NOC digunakan oleh semua perusahaan hosting Web dan ISP , mereka juga berguna untuk perusahaan jasa yang tidak terkait ke Internet. Banyak perusahaan menggunakan NOC untuk mengelola komunikasi internal, mengelola karyawan account e-mail, dan data cadangan.Karena memelihara koneksi internet sangat penting untuk kebanyakan bisnis saat ini, kebanyakan NOC dimonitor 24 / 7, dengan pemberitahuan otomatis yang memberitahu teknisi ketika server atau koneksi jaringan ke bawah.

Organisasi besar dapat beroperasi lebih dari satu NOC, baik untuk mengelola jaringan yang berbeda atau untuk menyediakan geografis redudansi dalam hal di satu tempat yang tidak tersedia atau offline.

Network Operation Center mempunyai tugas sebagai berikut:
  1. Instalasi, pemeliharaan, dan monitoring jaringan komputer (backbone, intranet, internet, wireless)
  2. Layanan akses dan koneksi internet
  3. Bandwidth management and policy
  4. Pemberdayaan layanan INHERENT
  5. Pengukuran kinerja layanan intranet dan internet (internet usage)
  6. Trouble shooting, risk assessment, & DRP
  7. Inventory check list fasilitas jaringan komputer dan komunikasi data
NOC bertanggung jawab untuk memantau jaringan untuk alarm atau kondisi tertentu yang memerlukan perhatian khusus untuk menghindari dampak pada kinerja jaringan. Sebagai contoh, dalam telekomunikasi lingkungan, NOC bertanggung jawab untuk memantau atas kegagalan listrik, alarm jalur komunikasi (seperti kesalahan bit , framing kesalahan, kesalahan coding baris, dan sirkuit ke bawah) dan masalah kinerja lain yang dapat mempengaruhi jaringan. menganalisis masalah NOC, melakukan pemecahan masalah, berkomunikasi dengan teknisi situs dan NOC lainnya, dan masalah melacak melalui resolusi. Jika perlu, NOC meningkat masalah kepada personil yang tepat. Untuk kondisi parah yang tidak mungkin untuk mengantisipasi - seperti listrik atau kabel serat optik cut - NOC memiliki prosedur di tempat untuk segera menghubungi teknisi untuk memperbaiki masalah.

VTP - Virtual Trunking Protokol

VLAN Trunking Protocol
Pengertian :
VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).
Manfaat / keuntungan :
1. VTP meminimalkan inkonsistensi misconfigurations dan konfigurasi yang dapat menghasilkan sejumlah problems, masalah, seperti duplikat nama VLAN, VLAN benar-tipe spesifikasi, dan keamanan pelanggaran.
2. Manfaat utama VTP adalah efisiensi yang diberikannya dalam menambah dan menghapus VLAN, sebagai serta membuat perubahan pada konfigurasi VLAN dalam lingkungan yang besar.
3. Konfigurasi VLAN kosisten untuk seluruh network.
4. Penjaluran dan pengawasan VLAN – VLAN dapat dilakukan dengan tepat.
5. Pelaporan penambahan VLAN dalam network bersifat dinamis.
6. Konfigurasi trunk pada saat penambahan VLAN bersifat dinamis.
Mode – mode operasi VTP
a. Mode server—VTP server mempunyai kontrol penuh atas pembuatan VLAN atau pengubahan domain mereka. Semua informasi VTP disebarkan ke switch lainnya yang terdapat dalam domain tersebut, sementara semua informasi VTP yang diterima disinkronisasikan dengan switch lain. Secara default, switch berada dalam mode VTP server. Perlu dicatat bahwa setiap VTP domain paling sedikit harus mempunya satu server sehingga VLAN dapat dibuat, dimodifikasi, atau dihapus, dan juga agar informasi VLAN dapat disebarkan.
b. Mode client—VTP client tidak memperbolehkan administrator untuk membuat, mengubah, atau menghapus VLAN manapun. Pada waktu menggunakan mode client mereka mendengarkan penyebaran VTP dari switch yang lain dan kemudian memodifkasi konfigurasi VLAN mereka. Oleh karena itu, ini merupakan mode mendengar yang pasif. Informasi VTP yang diterima diteruskan ke switch tetangganya dalam domain tersebut.
c. Mode transparent—switch dalam mode transparent tidak berpartisipasi dalam VTP. Pada waktu dalam mode transparent, switch tidak menyebarkan konfigurasi VLAN-nya sendiri, dan switch tidak mensinkronisasi database VLAN-nya dengan advertisement yang diterima. Pada waktu VLAN ditambah, dihapus, atau diubah pada switch yang berjalan dalam mode transparent, perubahan tersebut hanya bersifat lokal ke switch itu sendiri, dan tidak disebarkan ke swith lainnya dalam domain tersebut.
VTP Domain
Terdiri dari satu atau lebih switch yang saling berhubungan. Semua switch dalam satu domain saling berbagi konfigurasi VLAN menggunakan VTP advertisement. Router atau Switch layer 3 memberikan batasan-batasan untuk setiap domain.
VTP Advertisements
VTP menggunakan advertisements untuk mendistribusikan dan mensinkronisasi konfigurasi VLAN di dalam network.
VTP Pruning
VTP pruning meningkatkan kinerja jaringan dengan membatasi banyaknya traffic yang mencari suatu device melalui link trunk. Tanpa VTP pruning, sebuah switch bisa menyebarkan broadcast, multicast, and unicast traffic kepada semua link trunk di dalam domain VTP meskipun switch yang menerimanya akan menghentikannya.
Protocol VLAN Trunking:
Ada dua protocol VLAN Trunking utama saat ini, yaitu IEEE 802.1q dan Cisco ISL. Pemilihan protocol VLAN Trunking normalnya berdasarkan piranti platform Hardware yang digunakan.
IEEE 802.1q adalah standard protocol VLAN Trunking yang memberikan tagging internal kedalam frame Ethernet yang ada sekarang. Hal ini dilakukan dalam hardware dan juga meliputi kalkulasi ulang header checksumnya. Hal ini mengjinkan sebuah frame di tagging dengan VLAN dari mana datagram tersebut berasal dan menjamin bahwa frame dikirim kepada port didalam VLAN yang sama. Hal ini untuk menjaga kebocoran datagram antar VLAN yang berbeda.
ISL (Inter Switch Link) memberikan suatu tagging external yang dikemas disekitar frame asalnya.
Saat menghubungkan beberapa Switch lewat sebuah Trunk perlu dipastikan bahwa kedua Switch yang terhubung VLAN Trunking tersebut mempunyai protocol VLAN Trunling yang sama. Penggunaan negosiasi automatis dari protocol VLAN Trunking adalah tidak dianjurkan karena bisa terjadi kemungkinan salah konfigurasi.
Untuk penerapan VLAN dengan Switch yang berskala besar sebuah protocol manajemen VLAN diperlukan misal VTP (VLAN Trunking Protocol). Protocol VTP memungkinkan VLAN didefinisikan sekali didalam suatu lokasi tunggal dan disinkronkan kepada Switch2 lainnya didalam administrative domain yang sama.
Penerapan VLAN setidaknya dirancang dengan sangat bagus dan mudah dimanage. Dokumentasinya haruslah sangat rapi dan akurat dan dijaga selalu update agar membantu kegiatan support jaringan. Normalnya VLAN tidaklah dianjurkan untuk jaringan kecil (kurang dari 100 user pada satu lokasi), akan tetapi untuk business dengan skala menengah dan besar, VLAN adalah sangat mendatangkan keuntungan yang besar.
Konfigurasi
Untuk mengkonfigurasi IOS berbasis beralih ke menjadi server VTP, menjalankan perintah berikut:
Perintah-perintah ini mengkonfigurasi beralih ke menjadi server VTP di vtpdom domain VTP. Perubahan akan disimpan dan angka revisi bertambah ketika perintah keluar dikeluarkan.
Untuk mengkonfigurasi klien VTP, jalankan perintah berikut:

Untuk VTP menonaktifkan, mengatur mode VTP untuk transparan seperti:


Untuk memantau pengoperasian VTP dan status, gunakan:


VTP untuk memantau operasi dan status, gunakan salah satu:
TUJUAN
• Mengetahui konsep VLAN
• Dapat mengkonfigurasikan VLAN pada simulator maupun pada perangkat fisiknya
• Memenuhi tugas yang diberikan

PENDAHULUANVLAN
(Virtual LAN) adalah sebuah konsep yang menggabungkan beberapa broadcast domain menjadi satu collision domain. Penerapan konfigurasi vlan dapat dilakukan pada manageables witch. Port dengan vlan id yang sama dikatakan dalam satu broadcast domain, sebaliknya jika vlan id-nya berbeda maka broadcast domainnya pun berbeda dan tidak dapat saling berkomunikasi. Vlan bekerja di IEEE 802.1Q. Pada saat proses vlan ada penambahan header yaitu header vlan id.

ALAT DAN BAHAN
• PC
• Software Packet Tracert
• Level One Switch dan D-Link Switch
• Kabel UTP dan konektor RJ45

LANGKAH KERJA
Untuk vlan dengan simulasi packet tracert, buka aplikasi lalu buat topologi













• Berikan ip address dan masking pada masing-masing host
• Lakukan uji koneksi antar host untuk memastikan host dapat saling berkomunikasi
• Setelah itu, lakukan konfigurasi vlan pada switch sebagai berikut :
- Mengaktifkan switch
enable
- Melakukan konfigurasi dengan terminal
configure terminal
- Masuk ke interface
interface [nama_interface]
- Memberikan VLAN ID
switchport access vlan [vlan_id]
- Keluar dari interface
exit

























• Setelah konfigurasi vlan dilakukan,uji koneksi kembali antar host untuk memastikan
konfigurasi berfungsi dengan baik, host harus terkoneksi dengan host yang memiliki vlan id
yang sama




























































































VLAN PADA D-LINK SWITH
• Hubungkan perangkat switch dengan PC menggunakan konektor console
• Masuk ke Start ? All Programs ? Accessories ? Communications ? HyperTerminal
• Masukkan nama serta pilih icon, kemudian klik OK





































• Pada menu COM1 Properties, ubah Bits per second menjadi 9600, dan Flow control menjadi
None

























• Setelah itu, akan muncul jendela login dan password, kosongkan username dan passwordnya,
lalu tekan enter untuk masuk ke CLI mode


















• Konfigurasikan vlan sesuai dengan topologi



































• Periksa kembali konfigurasi yang telah dimasukkan, pastikan sesuai dengan topologi


















• Simpan Konfigurasi

















• Hubungkan switch dengan client lalu uji koneksi.
• Untuk Konfigurasi D-Link switch web based, dilakukan melalui browser
• Berikan ip address dan netmask yang satu network dengan perangkat switch
• Buka browser, lalu masukkan alamat switch, dan login tanpa username dan password

















• Masuk ke menu L2 Features ? Static VLAN Entry

















• Pilih Add untuk menambahkan VLAN, masukkan VID, VLAN Name, dan port VLAN pada kolom Egress.

















• Apply















• Tambahkan kembali VLAN yang kedua sesuai dengan topologi















• Apply















• pilih “Show All Static VLAN Entries” untuk memastikan VLAN yang telah di buat ada.















• Simpan semua konfgurasi di menu “Save Changes” kemudian Apply.






























KONFIGURASI VLAN pada LEVELONE SWITCH
• Hubungkan perangkat switch dengan PC menggunakan konektor console
• Masuk ke Start ? All Programs ? Accessories ? Communications ? HyperTerminal
• Masukkan nama serta pilih icon, kemudian klik OK






































• Pada menu COM1 Properties, ubah Bits per second menjadi 9600, dan Flow control menjadi
None

























• Lalu akan muncul jendela login, masukkan username root dan password root
















• Pada switch main menu, pilih VLAN Configuration
















• Setelah masuk ke VLAN Configurartion, akan ada 2 pilihan untuk konfigurasi VLAN, pilih
VLAN Configuration
















• Setelah masuk VLAN Configuration, tambahkan vlan lalu edit group_id list sesuai dengan soal
















• Group_id 1 menggunakan port1 dan port2
















• Jika sudah selesai klik save
• Tampilan sesudah di save
















• Sesudah selesai membuat group_id 1, edit group_id 2
















• Group_id 2 menggunakan port3 dan port4
















• Klik save
• Tampilan sesudah di save sama seperti yang di atas

Web Base Level One
• Pertama-tama lakukan setting ip agar dapat terkoneksi ke switch level one
• Level one ini menggunakan ip address default 192.168.16.1/24
• Setelah selesai buka web browser dan masuk ke ip switch pada address bar
• Masukan username=root password=root
• Klik login


























• Untuk memulai konfigurasi VLAN klik VLAN Configuration, lalu AddNew untuk menambahkan


















• Untuk konfigurasi pada tiap-tiap Group, klik nama VLAN Groupnya VLAN Group1












• Kemudian klik apply









• Setting juga VLAN Group 2 nya












• Kemudian klik apply (tampilannya sama seperti yang diatas)


KESIMPULAN
Dengan melakukan praktikum ini kita dapat mengetahui konsep dari pada vlan itu sendiri, dan manfaat dari vlan, selain itu kita juga dapat mengkonfigurasikan vlan pada manageable switch.
 
Reinaldo Juan Hutomo © 2010 | Designed by Trucks, in collaboration with MW3, Broadway Tickets, and Distubed Tour