Laporan Spanning Tree Protocol
TUJUAN
menggunakan jalur melalui SW2 --> SW3 --> SW4 --> SW5 --> SW7

Hasil
Sed dignissim mauris nec velit ultrices id euismod orci iaculis. Aliquam ut justo id massa consectetur pellentesque pharetra ullamcorper...
2Sed dignissim mauris nec velit ultrices id euismod orci iaculis. Aliquam ut justo id massa consectetur pellentesque pharetra ullamcorper...
Sed dignissim mauris nec velit ultrices id euismod orci iaculis. Aliquam ut justo id massa consectetur pellentesque pharetra ullamcorper...
Hasil
Lokasi : SMKN 1 CIMAHI
TKJ | S → 06˚54.077’ E →107˚32.326’ Ketinggian 741m |
TBK | S → 06˚54.078’ E →107˚32.330’ Ketinggian 731m |
Lapang 1 | S → 06˚54.132’ E →107˚32.306’ Ketinggian 732m |
Lapang Olahraga | S → 06˚54.097’ E →107˚32.374’ Ketinggian 733m |
INSTIND | S → 06˚54.108’ E →107˚32.319’ Ketinggian 734m |
Nama : Reinaldo J.H
Kelas : 3 TKJ A
Pra kbm - STP (Spanning Tree Protocol)
Spanning Tree Protocol atau yang sering disingkat dengan STP adalah link layer networ protocol yang menjamin tidak adanya loop dalam topologi dari banyak bridge/switch dalam LAN. STP ini berdasarkan pada sebuah algoritma yang ditemukan oleh Radia Perlman sewaktu bekerja untuk Digital Equipment Corporation. Dalam model OSI untuk jaringan komputer, STP ada di layer 2 OSI. Spanning tree memperbolehkan desain jaringan memiliki redundan links untuk membuat jalur backup otomatis jika sebuah link aktif gagal bekerja, tanpa adanya bahaya dari loop pada bridge/switch. Loop pada bridge/switch akan menghasilkan flooding pada network.
Spanning Tree Protocol ini didefenisikan pada IEEE Standard 802.1D. Seperti namanya, protokol ini membuat sebuah spanning tree dalam jaringan yang menghubungkan banyak bridge/switch ( biasanya Ethernet switches), dan menon-aktifkan links yang tidak termasuk dalam tree, meninggalkan satu jalur aktif antara dua buah jaringan.
Masalah umum yang bisa diatasi oleh Spanning Tree Protocol ini adalah broadcast storm. Broadcast storm menyebabkan banyak broadcast ( atau multicast atau unknown-destination unicast) pada loop yang ada di jaringan secara terus menerus. Hal ini akan menciptakan sebuah link yang tidak berguna (karena adanya link ganda antar bridge/switch) dan secara signifikan akan mempengaruhi performance dari komputer end-user karena terlalu banyak memproses broadcast yang ada.
Keuntungan dari spanning tree algoritma
Spanning tree algoritma sangat penting dalam implementasi bridge pada jaringan anda. Keuntungan nya adalah sebagai berikut:
Secara garis besar, Spanning Tree Protocol bekerja dengan cara :
1 . Menentukan root bridge.Root bridge dari spanning tree adalah bridge dengan bridge ID terkecil (terendah). Tiap bridge mempunyai unique identifier (ID) dan sebuah priority number yang bisa dikonfigurasi. Untuk membandingkan dua bridge ID, priority number yang pertama kali dibandingkan. Jika priority number antara kedua bridge tersebut sama, maka yang akan dibandingkan selanjutnya adalah MAC addresses. Sebagai contoh, jika switches A (MAC=0000.0000.1111) dan B (MAC=0000.0000.2222) memiliki priority number yang sama, misalnya 10, maka switch A yang akan dipilih menjadi root bridge. Jika admin jaringan ingin switch B yang jadi root bridge, maka priority number switch B harus lebih kecil dari 10.
2 . Menentukan least cost paths ke root bridge.
Spanning tree yang sudah dihitung mempunyai properti yaitu pesan dari semua alat yang terkoneksi ke root bridge dengan pengunjungan (traverse) dengan cost jalur terendah, yaitu path dari alat ke root memiliki cost terendah dari semua paths dari alat ke root.Cost of traversing sebuah path adalah jumlah dari cost-cost dari segmen yang ada dalam path. Beda teknologi mempunya default cost yang berbeda untuk segmen-segmen jaringan. Administrator dapat memodifikasi cost untuk pengunjungan segment jaringan yang dirasa penting.
3 . Non-aktifkan root path lainnya.
Karena pada langkah diatas kita telah menentukan cost terendah untuk tiap path dari peralatan ke root bride, maka port yang aktif yang bukan root port diset menjadi blocked port. Kenapa di blok? Hal ini dilakukan untuk antisipasi jika root port tidak bisa bekerja dengan baik, maka port yang tadinya di blok akan di aktifkan dan kembali lagi untuk menentukan path baru.
Cara memilih Root Bridge
Bridge ID digunakan untuk memilih root bridge di dalam domain STP dan juga menentukan root port. ID ini panjangnya 8 byte dan mencakup baik priority maupun alamat MAC dari alat. Priority default pada semua alat yang menjalankan STP versi IEEE adalah 32.768.
Untuk menentukan root bridge, priority dari setiap bridge dikombinasikan dengan alamat MAC. Jika dua switch atau bridge ternyata memiliki nilai priority yang sama, maka alamat MAC menjadi penilai untuk memutuskan siapa yang memiliki ID yang terendah (yang juga terbaik). Contoh jika ada switch A dan B dan keduanya memiliki priority default yang sama yaitu 32.768, maka alamat MAC yang akan digunakan untuk penentuan. Jika alamat MAC switch A adalah 0000.0A00.1300 dan alamat MAC switch B adalah 0000.0A00.1315 maka switch A akan menjadi root bridge.
BPDU secara default dikirimkan setiap 2 detik, keluar dari semua port yang aktif pada sebuah bridge dan switch dengan bridge ID yang terendah dipilih sebagai root bridge. Kita dapat mengubah bridge ID dengan cara menurunkan prioritynya sehingga ia akan menjadi root bridge secara otomatis.
Cara memilih Designated Port
Jika lebih dari satu link dihubungkan ke root bridge maka cost dari port menjadi faktor yang di gunakan untuk menentukan port mana yang akan menjadi root port. Jadi untuk menentukan port yang akan digunakan untuk berkomunikasi dengan root bridge. Pertama harus memperhitungkan cost dari jalur tersebut. Cost dari STP adalah sebuah jalur total yang di akumulasi berdasarkan pada bandwidth yang tersedia pada tiap link.
Istilah dalam STP :
Delay propagasi dapat muncul ketika informasi protocol dilewatkan melalu sebuah switched LAN. Hasilnya, perubahan pada topology jaringan akan berlaku pada waktu yang berbeda dan tempat yang berbeda pula di jaringan yang menggunakan switch. Ketika port pada switch melakukan transisi langsung dari non-paritcipation pada stable topology menjadi forwading state, hal ini akan mengakibatkan data loops sementara. Port-port harus menunggu informasi topology yang baru untuk propagasi melalui switched LAN sebelum mulai berubah ke forward frames. Port-port juga harus menunggu frame lifetime habis yang telah diteruskan menggunakan topology yang lama.
Sebelum Anda mengkonfigurasi STP, pilih sebuah saklar untuk menjadi root dari spanning tree. Switch ini tidak perlu saklar yang paling kuat, tetapi memilih yang paling terpusat mengaktifkan jaringan. Semua aliran data di jaringan dari perspektif switch ini. Juga, pilih yang paling terganggu switch dalam jaringan. Switch tulang punggung sering berfungsi sebagai akar pohon spanning karena switch ini biasanya tidak terhubung ke stasiun akhir. Juga, bergerak dan perubahan di dalam jaringan kecil kemungkinannya untuk mempengaruhi switch ini.
Setelah Anda memutuskan beralih akar, mengatur variabel yang sesuai untuk memilih beralih sebagai root switch. Satu-satunya variabel yang Anda harus mengatur prioritas adalah jembatan. Jika saklar memiliki jembatan prioritas yang lebih rendah dari semua switch yang lain, yang lain secara otomatis memilih switch saklar switch sebagai akar.
ATURAN OPERASI
Bagian ini berisi daftar aturan untuk bagaimana STP bekerja. Ketika switch pertama muncul, mereka memulai proses seleksi saklar akar. Setiap saklar mengirimkan sebuah BPDU ke terhubung langsung beralih pada basis per-VLAN. Ketika keluar BPDU melalui jaringan, setiap switch membandingkan BPDU bahwa saklar mengirim ke BPDU bahwa beralih menerima dari para tetangga. Saklar-saklar yang kemudian setuju saklar saklar root. Saklar dengan jembatan terendah ID dalam jaringan memenangkan proses pemilihan ini.
Catatan: Ingat bahwa salah satu saklar akar diidentifikasi per-VLAN. Setelah beralih akar identifikasi, dalam switch mematuhi aturan-aturan ini:
Catatan: Pada beberapa sudut kasus, yang melibatkan diri dilingkarkan port, ada pengecualian dari aturan ini.
Selanjutnya, setiap beralih menentukan jalur terbaik untuk sampai ke akar. The switch menentukan jalan ini dengan perbandingan informasi dalam semua BPDUs bahwa switch terima pada semua port. Switch menggunakan port dengan sedikitnya jumlah informasi dalam BPDU untuk bisa sampai ke akar beralih; pelabuhan dengan jumlah yang paling sedikit informasi dalam adalah akar BPDU pelabuhan. Setelah menentukan root switch port, switch hasil untuk memerintah 2.
Selain itu, switch pada masing-masing segmen LAN berkomunikasi satu sama lain untuk menentukan mana yang terbaik untuk beralih menggunakan untuk memindahkan data dari segmen ke jembatan akar. Switch ini disebut saklar yang ditunjuk.
Catatan: penambahan atau penghapusan STP VLAN ketika dijalankan di dalam per-VLAN spanning tree (PVST / PVST +) modus memicu recalculation spanning tree untuk contoh VLAN dan lalu lintas terganggu hanya untuk VLAN. VLAN yang lain bagian dari sebuah link batang dapat meneruskan lalu lintas normal. Penambahan atau pengangkatan VLAN untuk Multiple Spanning Tree (MST) contoh yang ada memicu recalculation spanning tree untuk contoh dan lalu lintas terganggu untuk semua bagian VLAN yang MST misalnya.
Catatan: Secara default, spanning tree berjalan pada setiap port. Spanning tree fitur yang tidak dapat dimatikan dalam switch pada basis per-port basis. Meskipun tidak disarankan, Anda dapat menonaktifkan STP pada VLAN per-dasar, atau secara global pada saklar. Sangat hati-hati harus dilakukan setiap kali Anda menonaktifkan spanning tree karena hal ini menciptakan Layer 2 loop dalam jaringan.
Nama : Reinaldo J.H
Kelas : 3 TKJ A
Site Survey
Site survey adalah sebuah teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengambil data untuk keperluan instalasi. Adapun data – data yang diperoleh dari hasil analisa adalah sebagai berikut :
1) Kondisi dan keadaan di sekitar, seperti halangan dan lokasi yang untuk mendirikan tower / pipa galvanis
2) Ketinggian lokasi dari permukaan tanah, jarak dan sudut ke BTS yang diukur dengan alat GPS ( Global Positioning System ), sehingga dapat diperoleh ketinggian tower / pipa galvanis yang diperlukan.
3) Jenis radio wireless, antenna dan channel yang digunakan.
Adapun analisa yang paling penting dalam site survey adalah LoS ( Line of Sigth ) yaitu sebuah zona garis penghubung antara penerima dengan pengirim link / sinyal. Setelah di lokasi di mark dengan GPS, kemudian di upload ke software peta permukaan tanah dunia contoh Global Mapper
Survei situs penilaian cakupan sinyal per setiap jalur akses dalam bangunan tertentu. Hal itu menegaskan dengan klien cakupan 100% pada sinyal tertentu menjamin karyawan tidak akan memiliki masalah dengan pengiriman paket di jaringan nirkabel. Setiap struktur bangunan akan memiliki desain yang menentukan karakteristik sinyal. Yang paling sering masalah yang mengakibatkan masalah dengan penurunan sinyal nirkabel termasuk air, logam, bangunan kontur dan perangkat yang memancarkan gangguan elektro-magnetik. Beberapa jalur akses dapat mengirim pola memperluas cakupan 100-170 kaki sementara beberapa akan memancarkan sinyal 50 meter dengan karakteristik yang sama.
Desain struktur bangunan memiliki banyak hubungannya dengan itu.
Berikut ini adalah gambaran tentang proses survei situs:
1) Diskusikan Sinyal / Kebisingan dan Data Rate dengan Klien
2) Mendapatkan Rencana Lantai
3) Survey Bangunan Memperhatikan Signal dan Cakupan
4) Dokumen Penempatan Akses Point
Apa yang kemudian sinyal diterima? Sinyal untuk pemisahan kebisingan sekitar 20-25 dBm pada 54 Mbps adalah minimum dengan desain paling. Survei situs perangkat lunak mengukur sinyal 75 dBm kebisingan kontinyu dan 95 dBm (75/95) akan cukup untuk memiliki karyawan terhubung dan mengirim paket dengan tingkat pelayanan yang sama sebagai klien kabel. Sebagai melemahkan sinyal menjadi lebih sulit untuk membedakan antara sinyal 80 dBm dan 95 dBm kebisingan (80/95). Ada sedikit pemisahan antara sinyal dan kebisingan membuat sulit untuk mendeteksi sinyal. Ini adalah kontra intuitif bahwa jumlah yang lebih besar adalah sinyal lemah namun kunci dengan sinyal dan pengukuran kebisingan sinyal adalah angka negatif dan karenanya nilai yang lebih rendah adalah bilangan yang lebih besar. Diskusikan dengan klien apa klien adaptor khusus, standar 802.11a/b/g wireless dan data rate mereka akan menerapkan dan survei dengan itu. Menyebarkan standar 802.11a tidak memerlukan sebuah survei terpisah jika Anda menerapkan dual band dan mengamati dengan 802.11g. Beberapa perusahaan dengan tuntutan bandwidth yang lebih tinggi akan meningkatkan cakupan sel dengan survei 802.11a terpisah. Hal ini bukan sebagai biaya yang efektif dengan jalur akses tambahan dikerahkan per cakupan sel. Mengkonfigurasi jalur akses dengan protokol 802.11a/b/g dipilih, daya pancar dan data rate. Mengatur data rate dan mengirimkan kekuatan adaptor klien untuk maksimum selama survei.
Survei tapak bangunan melibatkan berjalan-jalan dengan laptop di kereta powered dikonfigurasi dengan adaptor klien nirkabel Cisco dan Cisco Aironet Desktop Utility (ADU). Perangkat lunak ini adalah utilitas yang tersedia dengan adaptor Cisco klien. Jalur akses Cisco ditempatkan di suatu tempat tertentu di langit-langit di atas genteng atau langit-langit, dinding, desktop atau bilik dan cakupan sinyal pengukuran dicatat. Jalur akses yang akan dipindahkan sampai cakupan yang optimal terjadi untuk sel tersebut. Pilih modus Adu aktif untuk memeriksa data rate, status link dan kesalahan sementara survei. Cakupan sel dapat ditransfer ke lantai rencana gambar Visio dengan penempatan akses khusus dan batas-batas sinyal. Jalur akses dipindahkan sekitar sampai seluruh gedung dipetakan. Kekuatan sinyal minimum yang harus dicatat per sel cakupan. Jadi, secara spesifik mungkin seperti yang disebutkan mana jalur akses harus diterapkan. Beberapa klien akan punya rencana lantai yang membuat survei situs jauh lebih mudah untuk mendokumentasikan cakupan. Scan setiap rencana lantai sebagai gambar Visio mencatat penempatan tertentu jalur akses dan pengalihan saluran.
peta Anda akan memiliki beberapa tumpang tindih cakupan yang tidak perhatian. Anda harus menetapkan saluran yang tidak tumpang tindih dengan sel tetangga dan karyawan tidak akan memiliki masalah dengan gangguan saluran. Seperti yang disebutkan di 802.11b dan 802.11g standar nirkabel menggunakan band frekuensi 2,4 GHz yang dapat menimbulkan gangguan Namun ada 3 non-overlapping channel (1, 6 dan 11) yang dapat diberikan. Sebagai contoh bangunan Anda harus memiliki lantai utama dengan 17 kamar dan setiap jalur akses mencakup 3 kamar menggunakan saluran tugas berikut:
AP1 Channel 1 Kamar 1-3
Channel AP2 6 ruangan 4-6
AP3 Channel 11 Kamar 7-9
AP4 Channel 1 Kamar 10-12
AP5 Channel 6 Kamar 13-15
AP6 saluran 11 Kamar 16-17
Dalam beberapa kasus Anda mungkin sinyal telah overrun antara AP2 dan AP5 dengan bentuk desain bangunan tertentu. Penurunan daya pancar dari 100 mW sampai 20 mW pada salah satu atau kedua titik akses dan mengkonfirmasi kekuatan sinyal masih diterima di kamar-kamar. Jika pengaturan penurunan daya pancar tidak memungkinkan untuk cakupan yang sama, posisi perubahan jalur akses, menerapkan jalur akses tambahan di watt menurun atau antena eksternal. survei Situs mengambil trial and error beberapa tahu di mana jangkauan sinyal mungkin akan terjadi. Anda akan tahu setelah melakukan beberapa pengujian awal di sebuah bangunan khusus apa cakupan yang diharapkan. Berjalan dengan laptop ketika memulai dan mendapatkan beberapa pemahaman tentang pola sinyal. Sinyal menyerbu sering dapat terjadi di luar gedung sehingga merugikan keamanan dengan hacker di jalan. Survei situs tidak harus mengkonfirmasikan sinyal dibanjiri jalur akses daya pancar diminimalkan.
Multi-lantai bangunan akan memiliki beberapa jalur akses yang akan mengirimkan sinyal di beberapa lantai. Anda dapat saja penggunaan jalur akses yang lebih sedikit harus menutup jalur akses yang lantai atau penurunan daya pancar dan menetapkan saluran yang tidak tumpang tindih seperti yang dibahas. Masalah dengan sinyal overrun adalah kekhawatiran di mana jalur akses mencakup beberapa lantai dan tidak semua dari sebuah kamar di lantai lain. Anda ingin akses poin spasi dengan cakupan sinyal yang tepat dan minim tumpang tindih. Sekali lagi bangunan tersebut dapat memungkinkan untuk jalur akses untuk menutup lantai satu atau 2 lantai dengan kekuatan sinyal yang diperlukan di mana-mana. Haruskah lantai ketiga ada Anda dapat menyebarkan di lantai itu. Lantai pertama dan kedua akan mempunyai titik akses di lantai pertama. Menyebarkan di lantai dua akan menyebabkan sinyal tumpang tindih. Itu bukan merupakan masalah dengan saluran tidak tumpang tindih, namun klien dengan roaming cepat harus diasosiasikan dengan jalur akses terdekat. Memiliki jalur akses di lantai kedua dan ketiga dapat menyebabkan beberapa klien di lantai tiga untuk memilih jalur akses lantai dua atas memanfaatkan dan penurunan kinerja.
Klien mengirimkan sinyal dan memilih jalur akses yang terdekat dengan sinyal terbaik, angka yang lebih rendah dari klien dan pengaturan keamanan yang sesuai. Sebuah negosiasi antara titik akses dan adaptor klien terjadi dan data dikirim pada tingkat tertinggi didukung tersedia. Peta cakupan dengan penempatan jalur akses harus spesifik mungkin selama survei yang menggambarkan penempatan jalur akses. Menyebarkan semua jalur akses dan konektivitas uji. Dengan akses semua poin transmisi kemungkinan terjadi gangguan dan untuk desain dapat dimodifikasi sebelum penempatan. Sinyal menyerbu luar dapat diuji mengkonfirmasikan sinyal tetap dalam batas-batas dinding dan tidak ada akses dari jalan. Spektrum analisa dapat digunakan selama survei situs atau setelah memeriksa frekuensi dengan gangguan dan sumber mungkin. Mendefinisikan rencana tes keamanan adalah ide yang baik setelah menyebarkan jalur akses.
Cisco tidak memiliki nirkabel yang tersedia di luar jembatan yang menghubungkan bangunan dengan saling berhadapan. Ada sebuah survei yang terlibat dengan mengerahkan jembatan yang menganggap rugi rugi lintasan dengan sinyal ditransmisikan dan bagaimana masalah lingkungan hidup seperti angin dan hujan akan mempengaruhi data yang dikirimkan.